MAKALAH SYSTEM MANAJEMEN INFORMASI KEUANGAN



SYSTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN
Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Semester IV (Empat) pada mata kuliah
“SYSTEM INFORMASI MANAJEMEN”
Dosen :
Ismail Mustaqiem, M.Pd
 








disusun oleh :
Kelompok II
17030007 Kurniawan
Aulia Fauziah

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NASIONAL LAA ROIBA
SUKAHATI-CIBINONG BOGOR
2019
DAFTAR ISI

Daftar isi .............................................................................................................................  1
Kata pengantar ....................................................................................................................  2
Bab I...................................................................................................................................
Pendahuluan...................................................................................................................... 3
1.      Latar Belakang .................................................................................................  3
2.      Rumusan Masalah.............................................................................................. 3
3.      Tujuan ...............................................................................................................  3
Bab II..................................................................................................................................
Pembahasan ......................................................................................................................  4
1.      Pengertian sistem informasi keuangan .............................................................  4
2.      Tujuan sitem informasi keuangan..................................................................... 4
3.      Model sistem informasi keuangan ...................................................................  4
4.      Fungsi sistem informasi keuangan ...................................................................  11
5.      Sifat sistem informais keuangan ......................................................................  12

Bab III  ..............................................................................................................................
Penutup .............................................................................................................................  13
1.      Kesimpulan .............................................................................................................  13
2.      Kritik & Saran ........................................................................................................  13
Daftar Pustaka ..................................................................................................................  14




KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengharapkan puji syukur kehadirat  Allah SWT. Yang maha pengasih dan maha penyayang,maha pengampun serta maha penerima taubat bagi hamba-hambaNya yang mau bertaubat dan memohon ampunan-Nya.
Dan mudah-mudahan Allah SWT melindungi dari kesalahan diri kami dan dari keburukan amal kami, karena siapa saja yang di sesatkan oleh-Nya maka tidak seorangpun yang bisa memberi petunjuk baginya dan barang siapa saja yang diberi petunjuk oleh-Nya maka tidak seorangpun dapat menyesatkannya.
Sholawat dan salam semoga di limpahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Yang telah menunjukan kita ke jalan yang lurus.
Berkat Rahmat dan Hidayah-Nya serta Inayah-Nya pulalah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini ,sebagai tugas dari Institut Agama Islam Nasional , pada mata kuliah System Informasi Manajemen
Kami sampaikan terima kasih kepada dosen dan semua pihak yang membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini.  Kami mohon kritik dan saran yang membangun apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dalam pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semuanya. Amin yaa robbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bogor,   Februari 2019


Penyusun
Kelompok II



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini, mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi diusahakan secara maksimal atau secara besar-besaran, dimana sistem kerja secara manual perlahan-lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakin canggih. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang teknologi tentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan waktu yang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak.
Pemanfaatan Teknologi Informasi merupakan salah satu cara dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaporan keuangan. Maka dikembangkanlah Aplikasi Sistem Informasi Keuangan yang telah mengalami proses pengembangan dengan kendala yang harus diselesaikan dengan baik.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian sistem informasi keuangan?
2.      Tujuan sitem informasi keuangan?
3.      Model sistem informasi keuangan?
4.      Fungsi sistem informasi keuangan?
5.      Sifat sistem informais keuangan?

C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Mengetahui pengertian sistem informasi keuangan
2.      Mengetahui tujuan informasi keuangan
3.      Mengetahui model sistem informasi keuangan
4.      Mengetahui macam subsistem input
5.      Mengetahui subsitem output
6.      Mengetahui fungsi sistem informasi keuangan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN
            Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik didalam perusahaan maupun diluar perusahaan mengenai masalah keuangan & menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai diseluruh perusahaan.
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing didukung oleh internal audit subsystem yang menyediakan data dan informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditors yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem keuangan perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimana subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem, yang mengumpulkan informasi dari lingkungan.
B.     TUJUAN SISTEM INFORMASI
1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di atasnya.
2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan
3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.
C.    MODEL SYSTEM INFORMASI KEUANGAN
1.   Subsitem input
·         Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi keuangan
·         Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan informasi internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor terkenal.
·         Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen – elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang saham dan pemilik serta pemerintah.

2.   Subsitem output
·         Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang 5- 10 tahun kedepan untuk menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.
·         Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan.
·         Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka dapat memantau biaya actual dibandingkan dengan anggaran.
Subsistem Model Sistem Informasi Keuangan
Subsistem input
Ada tiga subsistem input yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistem
audit internal dan subsistem intelegeni keuangan.
1. Subsistem pemrosesan data
Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data internal dan lingkungan. Kita mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang manufaktur mengumpulkan data internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan kedalam database dengan menggunakan terminal dalam jaringan yang ditempatkan diseluruh perusahaan. Subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan dan account payable mengumpulkan data pemasok.
Data internal berfungsi sebagaidasar untuk pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek operasi perusahaan, sebagai contoh II menggunakan data yang diperoleh dari pelaporan kerja, yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun atau merevisi standar penampilan. Data lengkungan memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelanggan dan pemasok perusahaan. Sebagai contoh, dalam menggunakan model matematis untuk mensimulasi pengaruh dari keputusan mengenai inventarisasi, manajer akan memasukkan skenario yang sebagian didasarkan pada data accounting historis yang menjelaskan pesanan pelanggan dan lead time pemasok.
Sistem Informasi Akuntasi merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntasi dalam hal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen.
Data akuntasi berperan penting salam Sistem Informasi Keuangan, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
i. Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.
ii. catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa).
iii. SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh sistem informasi fungsional.
Tujuan
Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang up-tudate.
Tugas Pokok.
 Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok, yaitu pengumpulan data, pengubahan data, penyimpanan data, dan pembuatan dokumen.
Sifat Pemrosesan Data.
Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang lengkap, utamanya mempunyai fokus historis, dan memberikan informasi pemecahan masalah minimal.
2. Subsistem audit internal
Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.
Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan. Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan. Dan ia biasanya memberikan laporan kepada CEO atau eksekutif puncak lain.
Jenis – Jenis Aktivitas Auditing
Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal yaitu keuangan, operasional, persetujuan desain sistem pengontrolan. Seorang auditor internal dapat melakukan semua aktivitas tersebut.
Auditing Keuangan .Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan record perusahaan dan melakukan jenis aktifitas dan dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor eksternal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan auditor eksternal, atau dapat bekerjasama dengan auditor eksternal.
Auditing Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (memsyahkan) evektifitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer.
Auditing Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional, kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja ini diberi cek pembayaran, dan bukannya menggunakan pengiriman.
Disain Sistem Pengontrolan Internal. Dalam auditing operasional dan persetujuan, audotor internal mempelajari sistem yang telah ada.
 Rancangan sistem pengendalian Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar berjalan lebih baik.Auditor internal berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem. Dalam auditing operasional dan persetujuan, auditor internal mempelajari sistem yang telah ada. Namun, tak heran kenapa auditor harus menunggu sampai suatu sistem diimplementasikan, sehingga ia tak dapat memberikan masukan terhadap pemasangan sistem itu. Salah satu alasannya adalah akan lebih terlalu mahal untuk rnengoreksi kesalahan sistem pada waktu sistem itu telah diimplementasikan dari pada melakukan koreksi kepadanya selama waktu perancangan. Alasan yang lebih penting lagi adalah adanya kenyataan bahwa auditor intemal dapat menyumbangkan keahliannya untuk meningkatkan kualitas sistem tersebut.
Sifat pekerjaan Auditor Internal
1. Objektivitas
2. Independen
Pengetahuan dan Keahlian Auditor Internal
1. Pendidikan
2. Kemampuan khusus
3. Pengalaman
3. Subsistem intelegensi keuangan
Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkan data dari masyarakat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Berperan untuk digunakan mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik
Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh perusahaan, maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem intelegensi keuangan berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari investasi dana surplus yang terbaik. Agar dapat melakukan tugas ini, subsistem intelegensi keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan. Seperti halnya fungsi yang lain, subsistenm ini juga mengumpulkan data dan informasi pemerintah. Sebagian besar informasi yang mempengaruhi arus uang berasal dari pemerintah federal dan, beberapa diantaranya, diperoleh dari pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah.
Subsistem output
1.    Subsistem Peramalan
   Sub Sistem Peramalan bertugas memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sampai sepuluh tahun atau lebih.
Aktivitas tahun yang akan datang terutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal, seperti besarnya kapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Model peramalan telah dikembangkan, yang meliputi data internal dan lingkungan. Data ini akan memberikan dasar bagi perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Ada berbagai macam teknik peramalan yang dapat digunakan untuk melihat masa depan. Perusahaan biasanya akan menggunakan kombinasi dari beberapa teknik, dengan mencari prediksi masa depan yang paling baik.
Sebagian besar teknik tersebut bersifat informal dan sangat tergantung pada pengetahuan, pertimbangan, dan intuisi manajer. Teknik yang lain menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif telah lama digunakan untuk peramalan sebelum ia doterapkan untuk bidang lain dalam operasi perusahaan.
Fakta Dasar Peramalan :
Sebelum kita membahas cara melakukan peramalan, kita harus mengetahui bahwa:
a)      Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu
Dasar terbaik untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa datang adalah dengan melihat apa yang telah terjadi di masa lampau. Semua jenis peramalan mengikuti pendekatan atau cara ini. Inilah mengapa data accounting begitu penting untuk peramalan; yaitu ia memberikan dasar historis.
b)      Semua peramalan adalah keputusan semi terstruktur
Keputusan peramalan adalah contoh jenis semi terstruktur yang tepat, yang diberikan oleh DSS. Keputusan didasarkan pada beberapa variabel yang dapat diukur dan beberapa variabel yang tak dapat diukur.
c)      Tidak ada peramalan yang sempurna.
Paket peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat diharapkan memberikan keakuratan prediisi 100 persen.
Karena manajer mengetahui akan sifat peramalan ini, ia banyak menggunakan petimbangannya dalam menggunakan output untuk dasar perencanaan masa yang akan datang.
Jenis-jenis peramalan
1. Peramalan jangka panjang
2. Peramalan jangka pendek
Metode Peramalan
1. Metode Kuantitatif
2. Metode Non Kuantitatif
Beberapa perusahaan telah menetapkan sistem formal yang mencakup metode kuantitatif. Ada tiga metode, yaitu konsensus panel Delphi dan Rapat elektronik :
a. Tehnik Konsensus Panel
Teknik konsensus panel terdiri atas kelompok ahli yang secara terbuka membahas faktor yang berhubungan dengan masa depan dan melakukan sebuah proyeksi yang didasarkan pada input kombinasi.
b. Metode Delphi
Metode Delphi melibatkan sekelompok ahli yang tidak bertemu secara perorangan, namun mereka memberikan respon kepada serangkaian quesioner yang dibuat oleh seorang koordinator. Setiap putaran kuesener menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan demikian, sedikit demi sedikit isinya tersaring terus.





c. Rapat elektronik
Rapat elektronik dilakukan para ahli membahas faktor-faktor penunjang masa depan menggunakan bantuan berupa alat elektronik.

2.    Subsistem Manajemen Dana
·         Subsistem Manajemen Dana bertugas mengatur / mengelola arus uang.
·         Subsistem manajemen dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan arus uang masuk dan keluar perusahaan. Manajer dapat mensimulasi beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan arus keluar selama jangka waktu yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang.
·         Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan menggambarkan arus uang dalam perusahaan. Subsistem manajemen dana adalah bagian dari sistem informasi keuangan yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada arus tersebut.
Tujuan :
1.      Memastikan bahwa arus uang yang masuk melalui pendapatan lebih besar dari arus uang yang keluar melalui biaya
2.      Memastikan bahwa keadaan ini akan stabil sepanjang tahun

3. Subsistem Pengendalian
Penggunaan dana yang ada dikendalikan oleh subsistem pengendalian. Subsistem ini terutama terdiri atas program yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh subsistem pemrosesan data, guna untuk menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan. Laporan tersebut biasanya membandingkan penampilan keuangan yang sebenarnya dengan anggaran. Sementara bisnis lebih menjadi kompetitif dan biaya operasi meningkat, maka dibutuhkan penampilan anggaran yang baik. Subsistem pengontrolan memungkinkan manajer untuk aktivitas pengontrolan biaya.
Proses pembuatan anggaran:
1. Pendekatan dari atas ke bawah (pendekatan top-down)
Bila dilakukan pendekatan top-down, eksekutif pemsahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat di bawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengenai tujuan jangka panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pendekatan dari bawah ke atas (pendekatan bottom-up)
Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan paling dapat menentukan kebutuhan sumbernya. Namun demikian, logika ini biasanya tidak dapat diterima oleh eksekutif perusahaan, karena manajer tingkat bawah ini mungkin akan meminta anggaran dalam jumlah yang tidak realistis.
3. Pendekatan partisipasi
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka yang paling umum dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu, orang yang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negoisasi untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapatkan kepuasan. Manajer tingkat menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kehutuhan jangka pendek bagi manajer tingkat bawah.
Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada manajer. Dalam beberapa perusahaan, rencana kompensasi manajemen sebagian didasarkan pada penampilan anggaran. Mungkin perusahaan akan memberikan bonus jika penampilannya tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya adalah untuk memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggarkan selama setahun. Manajer bekerja untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara melakukan monitoring terhadap laporan bulanan dan merespon varian yang melenceng. Teknik drill-down dapat dijadikan cara yang efektif untuk mendapatkan varian secara lebih lengkap.
D.    FUNGSI SISTEM INFORMASI KEUANGAN
Adapun arahan untuk menunjukan fungsi-fungsi Sistem Informasi keuangan dengan pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka wujud Sistem Informasi keuangan secara administrasi tertera pada bentuk-bentuk formulir, buku – buku dan catatan – catatan akuntansi serta laporan – laporan yang disajikan.
Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :
  1. Untuk menetukan hasil dari pada pelaksanaan oprasi perusahaan, meliputi :
  2. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan – catatan perusahaan.
  3. Membuat laporan untuk pemimpin.
  4. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening seperti kas, rekening – rekening milik dan lain-lain.
  5. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.
E.     SIFAT SISTEM INFORMASI KEUNGAN
Sifat dari informasi yang terkandung di dalam Sistem Informasi Keuangan haruslah mengandung komponen di bawah ini:

– Relevan dan Materialitas
– Formal dan Substansi
– Tingkat Kepercayaan
– Bebas dari Bias
– Dapat Diperbandingkan
– Konsistensi
– Dapat Dipahami


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem informasi manajemen keuangan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem informasi manajemen keuangan (SIM keuangan) adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi (keuangan) menjadi informasi, dalam rangka mempermudah proses transaksi-transaksi yang terkait dengan akuntansi itu sendiri.
2. Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi manajemen keuangan yang mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologi komputer (baik hardwaremaupun soft ware) dan juga teknologi lain yang mencakup aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses informasi.
3. Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen keuangan meliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi (end user computing), dan teknologi tanggap cepat.
4. Pengembangan sistem informasi manajemen keuangan dilakukan secara profesional baik secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara ekstern sebagai konsultan.
B. Kritik Dan Saran
Demikian makalah sederhana ini kami buat terima kasih kepada para pembaca yang telah menelaah isi makalah ini yang tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Karena kekurangannya pengetahuan dan bahan rujukan yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Kami mengharap saran dan kritikan yang membangun dari pembaca untuk sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pribadi dan umumnya bagi para pembaca yang di rahmati Allah SWT.


DAFTAR PUSTAKA




Komentar