SYSTEM
INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN
Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
tugas Semester IV (Empat) pada mata kuliah
“SYSTEM INFORMASI MANAJEMEN”
Dosen :
Ismail
Mustaqiem, M.Pd
disusun
oleh :
Kelompok
II
17030007
Kurniawan
Aulia
Fauziah
MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA
ISLAM NASIONAL LAA ROIBA
SUKAHATI-CIBINONG
BOGOR
2019
DAFTAR ISI
Daftar isi ............................................................................................................................. 1
Kata pengantar .................................................................................................................... 2
Bab I...................................................................................................................................
Pendahuluan......................................................................................................................
3
1. Latar Belakang ................................................................................................. 3
2. Rumusan Masalah..............................................................................................
3
3. Tujuan ............................................................................................................... 3
Bab II..................................................................................................................................
Pembahasan ...................................................................................................................... 4
1. Pengertian
sistem informasi keuangan ............................................................. 4
2. Tujuan
sitem informasi keuangan.....................................................................
4
3. Model
sistem informasi keuangan ................................................................... 4
4. Fungsi
sistem informasi keuangan ................................................................... 11
5. Sifat
sistem informais keuangan ...................................................................... 12
Bab III ..............................................................................................................................
Penutup ............................................................................................................................. 13
1. Kesimpulan ............................................................................................................. 13
2. Kritik & Saran ........................................................................................................ 13
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 14
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Dengan mengharapkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Yang maha pengasih dan maha penyayang,maha
pengampun serta maha penerima taubat bagi hamba-hambaNya yang mau bertaubat dan
memohon ampunan-Nya.
Dan mudah-mudahan Allah SWT melindungi dari kesalahan
diri kami dan dari keburukan amal kami, karena siapa saja yang di sesatkan
oleh-Nya maka tidak seorangpun yang bisa memberi petunjuk baginya dan barang
siapa saja yang diberi petunjuk oleh-Nya maka tidak seorangpun dapat
menyesatkannya.
Sholawat dan salam semoga di limpahkan kepada baginda
Nabi Besar Muhammad SAW. Yang telah menunjukan kita ke jalan yang lurus.
Berkat Rahmat dan Hidayah-Nya serta Inayah-Nya pulalah
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini ,sebagai tugas dari
Institut Agama Islam Nasional , pada mata kuliah System Informasi Manajemen
Kami sampaikan terima kasih kepada dosen dan semua pihak
yang membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini. Kami mohon kritik dan saran yang membangun
apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Saran dan kritik dari
pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dalam pembuatan
makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
semuanya. Amin yaa robbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Bogor,
Februari 2019
Penyusun
Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern
ini, mengakibatkan
segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi diusahakan secara
maksimal atau secara besar-besaran, dimana sistem kerja secara manual
perlahan-lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakin canggih.
Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang teknologi tentunya
sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan waktu yang relatif
lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat dengan hasil
yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern pengeluaran atau biaya
operasional yang diperlukan akan semakin banyak.
Pemanfaatan Teknologi Informasi merupakan salah satu cara
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaporan keuangan.
Maka dikembangkanlah Aplikasi Sistem Informasi Keuangan yang telah mengalami
proses pengembangan dengan kendala yang harus diselesaikan dengan baik.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Pengertian
sistem informasi keuangan?
2. Tujuan
sitem informasi keuangan?
3. Model
sistem informasi keuangan?
4. Fungsi
sistem informasi keuangan?
5. Sifat
sistem informais keuangan?
C.
TUJUAN
PENULISAN
1. Mengetahui
pengertian sistem informasi keuangan
2. Mengetahui
tujuan informasi keuangan
3. Mengetahui
model sistem informasi keuangan
4. Mengetahui
macam subsistem input
5. Mengetahui
subsitem output
6. Mengetahui
fungsi sistem informasi keuangan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
SISTEM INFORMASI KEUANGAN
Sistem
informasi keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada
orang atau kelompok baik didalam perusahaan maupun diluar perusahaan mengenai
masalah keuangan & menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para
pemakai diseluruh perusahaan.
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang
dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di
seluruh perusahaan.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum
sistem informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem
data processing didukung oleh internal audit subsystem yang menyediakan data
dan informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal
auditors yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem keuangan
perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimana
subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem,
yang mengumpulkan informasi dari lingkungan.
B.
TUJUAN
SISTEM INFORMASI
1.
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat
dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di
atasnya.
2.
Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan
3.
Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.
C.
MODEL SYSTEM
INFORMASI KEUANGAN
1. Subsitem
input
·
Sistem Informasi Akuntansi,
menyediakan data input bagi aplikasi keuangan
·
Subsistem Audit Internal, membantu
SIA dalam menyediakan data dan informasi internal dengan penelitian khusus yang
dilakukan auditor terkenal.
·
Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan
informasi dari elemen – elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang
masyarakat keuangan, pemegang saham dan pemilik serta pemerintah.
2. Subsitem
output
·
Sistem Peramalan, melakukan
peramalan jangka panjang 5- 10 tahun kedepan untuk menyediakan dasar bagi
perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.
·
Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan
dengan arus uang melalui perusahaan.
·
Pengendalian, Menyiapkan anggaran
operasi tahunan dan kemudian menyediakan informasi umpan balik kepada manajer
sehingga mereka dapat memantau biaya actual dibandingkan dengan anggaran.
Subsistem Model Sistem Informasi
Keuangan
Subsistem input
Ada
tiga subsistem input yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistem
audit
internal dan subsistem intelegeni keuangan.
1.
Subsistem pemrosesan data
Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data internal dan
lingkungan. Kita mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang
manufaktur mengumpulkan data internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber
dan dimasukkan kedalam database dengan menggunakan terminal dalam jaringan yang
ditempatkan diseluruh perusahaan. Subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan
data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain.
Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan account receivable
mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan dan account
payable mengumpulkan data pemasok.
Data internal berfungsi sebagaidasar untuk pemecahan masalah
yang berhubungan dengan segala aspek operasi perusahaan, sebagai contoh II
menggunakan data yang diperoleh dari pelaporan kerja, yang digunakan sebagai
dasar untuk menyusun atau merevisi standar penampilan. Data lengkungan
memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelanggan dan pemasok
perusahaan. Sebagai contoh, dalam menggunakan model matematis untuk mensimulasi
pengaruh dari keputusan mengenai inventarisasi, manajer akan memasukkan
skenario yang sebagian didasarkan pada data accounting historis yang
menjelaskan pesanan pelanggan dan lead time pemasok.
Sistem Informasi Akuntasi merupakan bagian dari Sistem
Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen
dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntasi dalam
hal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan
perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen.
Data
akuntasi berperan penting salam Sistem Informasi Keuangan, hal ini disebabkan
oleh beberapa hal yaitu:
i.
Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.
ii.
catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa).
iii.
SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh sistem
informasi fungsional.
Tujuan
Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan
dan memelihara record perusahaan yang up-tudate.
Tugas Pokok.
Pemrosesan data
mempunyai empat tugas pokok, yaitu pengumpulan data, pengubahan data,
penyimpanan data, dan pembuatan dokumen.
Sifat Pemrosesan Data.
Pemrosesan data menjalankan tugas yang
penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang
lengkap, utamanya mempunyai fokus historis, dan memberikan informasi pemecahan
masalah minimal.
2.
Subsistem audit internal
Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas
internal auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan
dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti
perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal
dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi
perusahaan.
Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian
pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk
melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan. Auditor internal adalah
pekerja dalam perusahaan yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan
evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan. Dan ia biasanya
memberikan laporan kepada CEO atau eksekutif puncak lain.
Jenis
– Jenis Aktivitas Auditing
Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal yaitu
keuangan, operasional, persetujuan desain sistem pengontrolan. Seorang auditor
internal dapat melakukan semua aktivitas tersebut.
Auditing
Keuangan .Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan record
perusahaan dan melakukan jenis aktifitas dan dilakukan oleh auditor eksternal.
Auditor eksternal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang
dilakukan auditor eksternal, atau dapat bekerjasama dengan auditor eksternal.
Auditing
Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan
record, namun untuk memvalidasi (memsyahkan) evektifitas prosedur. Sistem yang
dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik dan mungkin
melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer.
Auditing
Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional, kecuali
bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa
secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja ini diberi
cek pembayaran, dan bukannya menggunakan pengiriman.
Disain
Sistem Pengontrolan Internal. Dalam auditing operasional dan persetujuan,
audotor internal mempelajari sistem yang telah ada.
Rancangan sistem
pengendalian Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar
berjalan lebih baik.Auditor internal berpartisipasi aktif dalam pengembangan
sistem. Dalam auditing operasional dan persetujuan, auditor internal
mempelajari sistem yang telah ada. Namun, tak heran kenapa auditor harus
menunggu sampai suatu sistem diimplementasikan, sehingga ia tak dapat
memberikan masukan terhadap pemasangan sistem itu. Salah satu alasannya adalah
akan lebih terlalu mahal untuk rnengoreksi kesalahan sistem pada waktu sistem
itu telah diimplementasikan dari pada melakukan koreksi kepadanya selama waktu
perancangan. Alasan yang lebih penting lagi adalah adanya kenyataan bahwa
auditor intemal dapat menyumbangkan keahliannya untuk meningkatkan kualitas sistem
tersebut.
Sifat pekerjaan Auditor Internal
1. Objektivitas
2. Independen
Pengetahuan dan Keahlian Auditor Internal
1. Pendidikan
2. Kemampuan khusus
3. Pengalaman
3.
Subsistem intelegensi keuangan
Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkan data dari
masyarakat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya.
Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi
kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend yang dapat
mempengaruhi kondisi perusahaan. Berperan untuk digunakan mengidentifikasi
sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik
Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh
perusahaan, maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem
intelegensi keuangan berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan
mencari investasi dana surplus yang terbaik. Agar dapat melakukan tugas ini,
subsistem intelegensi keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang
saham dan masyarakat keuangan. Seperti halnya fungsi yang lain, subsistenm ini
juga mengumpulkan data dan informasi pemerintah. Sebagian besar informasi yang
mempengaruhi arus uang berasal dari pemerintah federal dan, beberapa diantaranya,
diperoleh dari pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah.
Subsistem
output
1. Subsistem
Peramalan
Sub Sistem Peramalan bertugas memproyeksikan aktivitas
perusahaan untuk jangka waktu sampai sepuluh tahun atau lebih.
Aktivitas tahun yang akan datang
terutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal, seperti
besarnya kapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Model peramalan telah
dikembangkan, yang meliputi data internal dan lingkungan. Data ini akan
memberikan dasar bagi perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Ada
berbagai macam teknik peramalan yang dapat digunakan untuk melihat masa depan.
Perusahaan biasanya akan menggunakan kombinasi dari beberapa teknik, dengan
mencari prediksi masa depan yang paling baik.
Sebagian besar teknik tersebut bersifat
informal dan sangat tergantung pada pengetahuan, pertimbangan, dan intuisi
manajer. Teknik yang lain menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif
telah lama digunakan untuk peramalan sebelum ia doterapkan untuk bidang lain
dalam operasi perusahaan.
Fakta Dasar Peramalan :
Sebelum kita membahas cara melakukan
peramalan, kita harus mengetahui bahwa:
a) Semua peramalan
merupakan proyeksi dari masa lalu
Dasar terbaik untuk memprediksi apa yang akan terjadi di
masa datang adalah dengan melihat apa yang telah terjadi di masa lampau. Semua
jenis peramalan mengikuti pendekatan atau cara ini. Inilah mengapa data
accounting begitu penting untuk peramalan; yaitu ia memberikan dasar historis.
b) Semua peramalan
adalah keputusan semi terstruktur
Keputusan peramalan adalah contoh jenis semi terstruktur
yang tepat, yang diberikan oleh DSS. Keputusan didasarkan pada beberapa
variabel yang dapat diukur dan beberapa variabel yang tak dapat diukur.
c) Tidak ada peramalan
yang sempurna.
Paket peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat
diharapkan memberikan keakuratan prediisi 100 persen.
Karena manajer mengetahui akan sifat peramalan ini, ia
banyak menggunakan petimbangannya dalam menggunakan output untuk dasar
perencanaan masa yang akan datang.
Jenis-jenis peramalan
1.
Peramalan jangka panjang
2.
Peramalan jangka pendek
Metode
Peramalan
1. Metode Kuantitatif
2. Metode Non Kuantitatif
Beberapa perusahaan telah menetapkan sistem formal yang
mencakup metode kuantitatif. Ada tiga metode, yaitu konsensus panel Delphi dan
Rapat elektronik :
a. Tehnik Konsensus Panel
Teknik konsensus panel terdiri atas kelompok ahli yang
secara terbuka membahas faktor yang berhubungan dengan masa depan dan melakukan
sebuah proyeksi yang didasarkan pada input kombinasi.
b. Metode Delphi
Metode Delphi melibatkan sekelompok ahli yang tidak
bertemu secara perorangan, namun mereka memberikan respon kepada serangkaian
quesioner yang dibuat oleh seorang koordinator. Setiap putaran kuesener
menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan demikian, sedikit demi
sedikit isinya tersaring terus.
c. Rapat elektronik
Rapat elektronik dilakukan para ahli membahas
faktor-faktor penunjang masa depan menggunakan bantuan berupa alat elektronik.
2. Subsistem Manajemen Dana
·
Subsistem
Manajemen Dana bertugas mengatur / mengelola arus uang.
·
Subsistem
manajemen dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan arus
uang masuk dan keluar perusahaan. Manajer dapat mensimulasi beberapa strategi
yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan
arus keluar selama jangka waktu yang akan datang, misalnya tahun yang akan
datang, misalnya tahun yang akan datang.
·
Kita telah
mengetahui bahwa fungsi keuangan menggambarkan arus uang dalam perusahaan. Subsistem
manajemen dana adalah bagian dari sistem informasi keuangan yang mempunyai
pengaruh yang sangat kuat pada arus tersebut.
Tujuan :
1. Memastikan bahwa arus uang yang
masuk melalui pendapatan lebih besar dari arus uang yang keluar melalui biaya
2.
Memastikan
bahwa keadaan ini akan stabil sepanjang tahun
3. Subsistem Pengendalian
Penggunaan dana yang ada
dikendalikan oleh subsistem pengendalian. Subsistem ini terutama terdiri atas
program yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh subsistem pemrosesan data,
guna untuk menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut
digunakan. Laporan tersebut biasanya membandingkan penampilan keuangan yang
sebenarnya dengan anggaran. Sementara bisnis lebih menjadi kompetitif dan biaya
operasi meningkat, maka dibutuhkan penampilan anggaran yang baik. Subsistem
pengontrolan memungkinkan manajer untuk aktivitas pengontrolan biaya.
Proses pembuatan anggaran:
1. Pendekatan dari atas ke bawah (pendekatan top-down)
Bila dilakukan pendekatan top-down, eksekutif pemsahaan
menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat
di bawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif
mempunyai pemahaman yang paling baik mengenai tujuan jangka panjang perusahaan
dan dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan tersebut.
2. Pendekatan dari bawah ke atas (pendekatan bottom-up)
Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan
anggaran dimulai dari tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas.
Logikanya adalah bahwa orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling
dekat dengan tindakan dan paling dapat menentukan kebutuhan sumbernya. Namun
demikian, logika ini biasanya tidak dapat diterima oleh eksekutif perusahaan,
karena manajer tingkat bawah ini mungkin akan meminta anggaran dalam jumlah
yang tidak realistis.
3. Pendekatan partisipasi
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan
bottom-up tersebut, maka yang paling umum dilakukan adalah proses penyusunan
anggaran partisipatif. Yaitu, orang yang akan menerima dana turut ambil bagian
dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and take, yakni
bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negoisasi untuk menyusun anggaran
agar semuanya mendapatkan kepuasan. Manajer tingkat menengah berperan pokok
dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang kepada
eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kehutuhan jangka pendek bagi
manajer tingkat bawah.
Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada
manajer. Dalam beberapa perusahaan, rencana kompensasi manajemen sebagian
didasarkan pada penampilan anggaran. Mungkin perusahaan akan memberikan bonus
jika penampilannya tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya adalah untuk
memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggarkan selama setahun. Manajer bekerja
untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara melakukan monitoring terhadap
laporan bulanan dan merespon varian yang melenceng. Teknik drill-down dapat
dijadikan cara yang efektif untuk mendapatkan varian secara lebih lengkap.
D.
FUNGSI
SISTEM INFORMASI KEUANGAN
Adapun arahan untuk menunjukan
fungsi-fungsi Sistem Informasi keuangan dengan pengertian yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka wujud Sistem Informasi keuangan secara administrasi tertera
pada bentuk-bentuk formulir, buku – buku dan catatan – catatan akuntansi serta
laporan – laporan yang disajikan.
Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :
- Untuk
menetukan hasil dari pada pelaksanaan oprasi perusahaan, meliputi :
- Adanya
pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan – catatan
perusahaan.
- Membuat
laporan untuk pemimpin.
- Untuk
dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini
meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening seperti
kas, rekening – rekening milik dan lain-lain.
- Untuk
mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari
pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.
E.
SIFAT SISTEM
INFORMASI KEUNGAN
Sifat
dari informasi yang terkandung di dalam Sistem Informasi Keuangan haruslah
mengandung komponen di bawah ini:
– Relevan dan Materialitas
– Formal dan Substansi
– Tingkat Kepercayaan
– Bebas dari Bias
– Dapat Diperbandingkan
– Konsistensi
– Dapat Dipahami
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem informasi manajemen
keuangan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Sistem informasi manajemen keuangan (SIM keuangan) adalah sistem berbasis
komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi (keuangan) menjadi
informasi, dalam rangka mempermudah proses transaksi-transaksi yang terkait
dengan akuntansi itu sendiri.
2.
Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi manajemen keuangan
yang mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologi komputer (baik
hardwaremaupun soft ware) dan juga teknologi lain yang mencakup
aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses informasi.
3.
Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen keuangan
meliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi (end user computing),
dan teknologi tanggap cepat.
4.
Pengembangan sistem informasi manajemen keuangan dilakukan secara profesional
baik secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara ekstern sebagai
konsultan.
B. Kritik Dan Saran
Demikian makalah sederhana ini kami buat terima kasih
kepada para pembaca yang telah menelaah isi makalah ini yang tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya. Karena kekurangannya pengetahuan dan bahan
rujukan yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Kami mengharap
saran dan kritikan yang membangun dari pembaca untuk sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pribadi dan umumnya bagi para pembaca
yang di rahmati Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
http://kadandia.blogspot.co.id/2012/04/sistem-informasi-keuangan.html diakses pada 13:32 September
29, 2017
https://mutiarakharisma.wordpress.com/sistem-informasi-keuangan-financial-information-system/ diakses pada 13:58 September 29, 2017
http://www.academia.edu/11704759/Makalah_Sistem_Informasi_Keuangan
diakses pada 14:24 September 29, 2017
http://spondoraecas-azalea.blogspot.co.id/2012/05/berbagai-jenis-sistem-informasi_12.html
diakses pada 14:56 September 29, 2017
Komentar
Posting Komentar