BAB I
1.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama Islam adalah agama
yang diturunkan terakhir oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, mulai saat
itu ajaran Islam pun di kenalkan di dalam masyarakat. Berbagai disiplin ilmupun
di kaji baik yang salaf maupun yang modern, untuk bisa lebih mengenali dan
memeluk Islam secara sempurna sesuai dengan perintah Allah dan RosulNya.
Kita kaum muslim
memaklumi, bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an. Setiap muslim yang
bermaksud menyelami ajaran agama Islam yang sebenarnya dan lebih mendalam, tiada
jalan kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya yaitu Al-Qur’an dan
sunnah Rosulullah SAW. Oleh karena itu, menurut kaidah hukum Islam mengerti
akan ilmu nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al-Qur’an hukumnya fardu ’ain.
Di antara ilmu nahwu adalah kalimah fail dan maf’ul. Seperti di dalam
bahasa-bahasa lain, pemahaman tentang fail dan maf’ul adalah pembelajaran dasar
dalam bahasa arab yang harus di fahami sebelum menguasai keseluruhan ilmu
nahwu.
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa arti fail dan maf’ul?
2) Bagaimana penggunaan fail dan
maf’ul?
C. TUJUAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah
untuk mempermudah dalam proses pembelajaran (pemahaman) bahasa Arab dan untuk
menambah wawasan dalam pembelajaran (pemahaman) masalah tersebut.
BAB II
B.
PEMBAHASAN
1. Pengertian fail
ﺍﻠﻔﺍﻋﻝ ﻫﻮ ﺍﻻﺴﻢ ﺍﻠﻤﺮﻔﻮﻉ ﺍﻠﻤﺬﻜﻮﺮ ﻘﺑﻠﻪ ﻔﻌﻠﻪ
Fail ialah isim marfu’(dirofa’kan) yang di sebutkan
terlebih dahulu fiil nya, dan fail terbagi menjadi dua bagian yaitu fail yang
zhahir dan fail yang mudhmar (tersembunyi ). Maksudnya : fail ialah isim marfu’
yang di sebutkan sesudah fiil nya ( fiil yang merofa’kanya ) seperti contoh di
bawah ini :
· ﺠﺎﺀﺯﻴﺪ =
Zaid telah datang
( lafadz ﺠﺎﺀ fiil
madhi dan ﺯﻴﺪ fail nya yang di rofa’kan oleh dhomah, sebab isim
mufrod)
· ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻦ= dua zaid itu
telah datang
(lafadz ﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻦmenjadi fail
yang di rofa’kan dengan alif sebab isim tatsniyah)
ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ= zaid-zaid itu
telah datang
(lafadz ﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ menjadi fail yang di rofa’kan dengan wawu sebab jamak mudzakar
salim)
ﺠﺎﺀﺖﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖ =
Hindun-hindun itu telah datang ( lafadz ﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖmenjadi fail
di rofa’kan dengan dhomah sebab jamk muanats salim)
ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﻮﺪ =zaid-zaid
itu telah datang.
(lafadzﺍﻠﺯﻴﻮد menjadi fail di rofa’kan dengan dhomah sebab jamak taksir
ﻮﻫﻮ ﻋﻟﻰ ﻘﺴﻤﻴﻦ ﻈﺎﻫﺮ ﻮ ﻤﻀﻤﺮ
1)
Fail isim yang zhahir
ﻔﺎﻠﻈﺎﻫﺮﻤﺎﺪﻞﻋﻠﻰ ﻤﺴﻤﺎﻩ ﺒﻼ ﻘﻴﺪ ﻜﺯﻴﺪ ﻮﺭﺟﻞ
fail isim yang zhahir ialah lafadz yang menunjukan kepada
yang di sebutkannya tanpa ikatan seperti lafadz ﺯﻴﺪ (zaid)
dan ﺭﺟﻞ (laki-laki)
2)
Fail isim yang yang mudhamar
ﻤﺎ ﺪﻞ ﻋﻠﻰ ﻤﺗﻜﻠﻢ ﺍ ﻮ ﻤﺤﺎﻂﺐ ﺍﻮﻏﺎﺌﺏ
lafadz yang menunjukan kepada pembicara (mutakalim) atau
yang diajak bicara (mukhatab) atau ghaib.
·
Adapun dhomir mutakallim terbagi menjadi 2 yaitu :
a.
Mutakallim wahdah =ﺍﻨﺎ (saya
)
b.
Mutakallim mu’azh-zhim nafsah =ﻨﺤﻦ (kami atau
kita)
Yaitu untuk muthakalim yang membesarkan
dirinya (dalam bahasa Indonesia seperti kami)
Contoh : dhomir mukhattab, seperti lafadz :
ﺍﻨﺖ= kamu (ditujukkan untuk seorang mukhatab laki-laki )
ﺍﻨﺖ= kamu (di tujukan untuk seorang mukhatab perempuan )
ﺍﻨﺘﻤﺎ= kamu berdua (di tujukan kepada dua orang yang di ajak bicara,
baik laki-laki maupun perempuan )
ﺍﻨﺘﻢ= kalian ( di tujukan kepada banyak laki-laki yang di ajak
bicara)
ﺍﻨﺘﻦ = kalian (di tujukan kepada banyak perempuan yang di
ajak bicara)
Adapun Contoh dhomir ghoib yaitu
sebagai berikut:
ﻫﻮ = Dia (di tujukan kepada orang ketiga
laki-laki)
ﻫﻰ = Dia (di tujukan kepada orang ketiga
perempuan)
ﻫﻤﺎ =Mereka berdua (di tunjukan kepada dua orang ketiga baik
laki-laki maupun perempuan)
ﻫﻢ = mereka (di tujukan kepada banyak
laki-laki orang ketiga)
ﻫﻦ = mereka (di tujukan kepada banyak perempuan
orang ketiga).
·
Isim dhomir dalam bahasa arab itu terbagi
menjadi dua yaitu :
a.
Dhamir mustatir (yang di tampakkan) seperti
lafazh.
ﺍﻨﺎ, ﻨﺤﻦ, ﺍﻨﺖ, ﺍﻨﺖ, ﺍﻨﺗﻤﺎ, ﺍﻨﺗﻢ, ﺍﻨﺗﻦ
b.
Dhamir mustatir (yang tersimpan)
Seperti contoh :
ﺿﺭﺑﺖ =
aku telah memukul
ﺿﺭﺑﻨﺎ =
kami telah memukul
ﺿﺭﺑﺖ =
kamu (laki-laki) telah memukul
ﺿﺭﺑﺖ =
kamu (perempuan)
ﺿﺭﺑﺗﻤﺎ =
kamu berdua (laki-laki/perempuan) telah memuku
ﻀﺮﺒﺘﻢ = kalian (laki-laki) telah memukul
ﻀﺮﺒﺘﻦ = kalian (perempuan) telah memukul
ﺿﺮﺐ = dia (laki-laki) telah memukul
ﺿﺮﺑﺖ = dia
(perempuan) telah memukul
ﺿﺮﺒﺎ = mereka berdua (laki-laki) telah memukul
ﻀﺮﺒﺗﺎ =
mereka berdua (perempuan)telah memukul
ﺿﺮﺑﻮﺍ = mereka
(laki-laki) telah memukul
ﺿﺮﺒﻦ =
mereka (perempuan) telah memukul
2. Pengertian Maf’ul Bih
ﺍﻻﺴﻢﺍﻟﻤﻨﺼﻮﺐﺍﻟﺫﻯ
ﻴﻔﻊ ﺑﻪ ﺍﻟﻔﻌﻝ
Isim mansub (Dinasabkan) yang menjadi sasaran perbuatan pelaku
(objek).
Maf’ul terbagi menjadi dua yaitu :
1.
Maf’ul yang di sebutkan fail nya, Seperti
lafadz
ﻘﺭﺍﺖﺍﻟﻘﺭﺍﻦ =
obyek/ maf’ul nya ialah lafadz ﺍﻟﻘﺭﺍﻦ
2.
Maf’ul yang tidak di sebutkan failnya (naibul fail)
Naibul fail ialah isim marfu yang tidak di sebutkan fail
nya. Apabila fiil nya fiil madhi, maka dhommahkan lah huruf awal nya dan huruf
sebelum akhirnya di kasrohkan. Dan apabila fiil nya fiil mudhori’ maka
dhommahkan lah huruf awal nya dan huruf sebelum akhir nya di fathahkan.
Contoh fiil madhi’ =ﻘﺭﺃﺍﻟﻘﺭﺍﻦ asalnya
ﻘﺭﺃﺖﺍﻟﻘﺭﺍﻦ lafazh ﺖ di buang, lalu lafadz ﺍﻟﻘﺭﺍﻦ menempati
tempat fail (lafazh ﺖ)
Contoh fiil mudhari = ﻴﺨﻟﻖﺍﻻﻦﺴﺍﻦ asalnya ﻴﺨﻟﻖﺍﻟﺍﻪﺍﻻﻨﺴﺎﻦ lafazh ﺍﻟﺍﻪ di buang, lalu lafazh ﺍﻻﻦﺴﺍﻦ menempati tempat fail (ﺍﻟﺍﻪ)
Adapun maf’ul yang tidak di sebutkan fail nya terbagi
atas dua bagian yaitu :
a.
Naibul fail yang zhahir Seperti, perkataan ﻀﺭﺐ ﺯﻴﺪ , ﻴﻀﺭﺐ ﺯﻴﺪ
b.
Naibul fail yang mudahamar
c.
Seperti perkataan
ﻀﺭﺒﺖ = aku
telah di pukul
ﻀﺭﺒﻨﺎ = kami
telah di pukul
ﻀﺭﺒﺖ = kamu
(laki-laki) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺖ = kamu
(perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺘﻤﺎ = kami
berdua (laki-laki / perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺘﻢ = kalian
(laki-laki)telah di pukul
ﻀﺭﺒﺘﻦ = kalian
(perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺎ = dia
(laki-laki) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺖ = dia
(perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺎ = mereka
berdua (laki-laki / perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﻭ = mereka
(laki-laki) telah di pukul
ﻀﺭﺒﻦ = mereka
(perempuan) telah di puku
BAB III
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Pada zaman Rosulullah SAW orang mempelajari Islam
bisa langsung bertanya kepada beliau ataupun kepada para sahabat. Di zaman
sekarang orang mempelajari ajaran islam harus bertanya kepada sumbernya yaitu
Al-Qur’an dan sunnah Rosulullah dengan tetap di bimbing oleh guru. Oleh
karenanya mengerti akan ilmu nahwu bagi yang ingin memahami Al-Qur-an dan
sunnah Nabi itu penting.
Fail ialah isim marfu’yang di sebutkan
terlebih dahulu fiilnya dan fail terbagi menjadi dua yaitu fail zhahir dan
mudhmar. Maf’ul ialah isim manshub yang menjadi sasaran perbuatan pelaku (objek).
2. Saran
Demikian makalah sederhana ini kami buat
terima kasih kepada para pembaca yang telah menelaah isi makalah ini yang
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Karena kekurangannya
pengetahuan dan bahan rujukan yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Kami mengharap saran dan kritikan yang
membangun dari pembaca untuk sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pribadi dan umumnya bagi para pembaca yang di rahmati
Allah SWT.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,Muhammad, ilmu
nahwu (Bandung; Sinar baru,1992)
Komentar
Posting Komentar